Ismail Marzuki adalah salah satu pengarang lagu Nasional. Lagu yang
paling saya sukai ( tapi bukan berarti untuk lagu yang lain saya tidak suka)
tapi, salah satu lagu karangan Ismail Marzuki yang paling saya hayati dan
rasanya jiwa saya menyatu dan mengikuti lagu tersebut adalah lagu “Gugur
Bunga”. Lagu itu sangat saya sukai dan paling semangat untuk menyanyikannya
walaupun lagu tersebut tidak dibawakan (dinyanyikan) dengan irama yang cepat
dan lagu tersebut lebih ke slow. Dari awal belajar lagu “Gugur Bunga” pertama
kali SD tapi saya lupa lagi kelas berapa, tapi kalau tidak salah kelas 3 SD,
waktu itu Ibu Guru yang menyanyikan yaitu Ibu Endah yang kebetulan wali kelas
saya di kelas 3A. dari pertama mendengar lagu itu saya langsung tertarik sampai
sekarang. Lagu itu memang sedih, tapi saya suka dari liriknya ataupun nadanya.
Baik saya tuliskan sepenggal lagu Nasional “Gugur Bunga” karya “Ismail Marzuki”
Gugur BungaBetapa hatiku takkan pilu telah gugur pahlawankuBetapa hatiku tak akan sedih hamba ditinggal sendiriSiapakah kini pelipur lara nan setia dan perwiraSiapakah kini pahlawan hati pembela bangsa sejatiTelah gugur pahlawankuTunai sudah janji baktiGugur satu tumbuh seribuTanah Air jaya saktiGugur bungaku di taman bakti dihari baan pertiwiHarum semerbak menambah sari tanah air jaya sakti
Nah itulah sepenggal lagu “Gugur Bunga”. Bila kita lihat dan amati dari
liriknya, sudah jelas lagu ini lagu sedi. Kita bisa menghayatinya dari
kata-kata yang tersirat sebelum kita menyanyikannya. Lagu ini menceritakan
tentang salah satu atau beberapa
pahlawan yang gugur membela bangsanya, tapi walaupun pahlwanitu telah gugur tapi semangatnya akan tumbuh dan
masih melahirkan banyak lagi pahlawan
yang akan membela bangsanya. Ini tersirat pada lirik “Gugur satu tumbuh
seribu”. Pesan saya pada generasi penerus, tugas kita sekarang tidak seberat
seperti pahlwan yang sesungguhnya, kita tidak perlu ikut perang dan menumpahkan
darah apalagi saling menindas. Untuk kita sebagai generasi muda dan sebagai
generasi penerus tugas kita adalah mengahargai jasa para pahlawan yang telah
berjuang mengorbankan jiwa raga, harta dan keluarganya. Hargai jasa para
pahlawan kita, mungkin kita tidak akan mampu menjadi seperti mereka, tapi
dengan belajar dengan giat dan kerja keras serta doa untuk menggapai cita-cita
kita yang setinggi langit kita akan menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri
dan menjadi pahlawan untuk masa kini. Jadi kejarlah cita-citamu dengan giat
belajar, optimis dan jangan lupa berdoa. Belajarlah Belajarlah Belajarlah !!!
18
November 2012