Rembulan Terakhir
Kukirimkan
secuwil rembulan sebentuk hati kepadamu sebagai bukti cintaku padamu. Semalam
aku telah terbang ke langit dan mencuri
secuwil rembulan yang kini kubungkus dalam sampul warna ungu. Semoga kau mau
menerimanya. Dan jika nanti malam ada yang kehilangan rembulan, itulah rembulan
yang kupersembahkan untukmu. Rembulan yang bersinar itu , cahayanya bagaikan aura dan rautan wajahmu yang selalu bersinar. Bahkan, berjuta
kali aku memandang wajahmu cahaya rembulan itu akan selalu terpancar di wajahmu
dan takkan pernah pudar.
Lihatlah!
Rembulan itu kini telah berada di tanganmu. Ku harap kau berikan senyuman
termanismu saat kau membuka sampul warna unguku yang terisi secuwil rembulan
yang hanya ku berikan kepadamu. Semoga kau menyukainya. Dan jika malam
selanjutnya seluruh dunia gempar akan kehilangan rembulan, katakanlah! Rembulan
di langit itu telah menjadi milikmu, telah menjadi peraduanmu dan bukti cintaku
yang besarnya melebihi rembulan, bumi dan dunia.
Saat kau mulai
terlelap dalam malammu, tengoklah rembulan itu, dan rasakanlah kehangatan dan
sinarnya. Saat kau perlahan-lahan merasakannya dan merasuki dibawah sadarmu,
bayangkanlah rembulan itu adalah diriku. Aku akan menjagamu saat matamu
terlelap dan aku takan pernah melewatkan
sedetik pun untuk itu. Aku takkan pernah tertidur, karena tidurku adalah
nyawamu. Aku tidak ingin kehilangan raut wajahmu di mataku jika aku tertidur,
karena aku ingin selalu melihatmu. Aku tidak sendirian ada rembulan yang
menemaniku dan cahayanya akan terus terpancar sepanjang malam yang kau mau.
Sekarang sambutlah
aku, dan pegang eratlah tanganku. Kita telah berada di rembulan, rembulan yang
ku kirimkan untukmu. Kini kau ada di hadapanku, aku bisa melihatmu, dan menatap
mata indahmu lagi. Kau pun tersenyum dan terus menggemgam tanganku. Kita
menari-nari disini, bercanda dan melepas kerinduan. Inilah dunia kita. Cahaya rembulan
menghangatkan kita dan mengalahkan dinginnya malam, sinarnya menerangi kita dan
mengalahkan gelapnya malam. Hatiku dan
hatimu kini terbang melayang-layang
mengelilingi kita, betapa bahagianya aku, aku bisa menyentuh dan
membelai tanganmu lagi. Kita tak henti-hentinya tersenyum. Aku harap kau
bahagia bersamaku lagi.
Entah sudah
berapa lama kita bersama disini dan masuk kedalam dimensi yang berbeda. Tapi
bagiku ini hanya sekejap mata. Kau kini menghilang. Kau pergi lagi meninggalkan
aku dalam rembulan yang cahayanya semakin redup. Aku hanya bisa menangis dan
berharap kau kembali kesini. Aku terus
berlari mencarimu. Disini semakin gelap dan aku tak dapat menemukanmu lagi.
Cahaya rembulan itu kini telah lenyap, dan aku tak mungkin menemukanmu
lagi. Oh lihatlah! Kau disana, tapi aku
hanya bisa melihatmu dan tidak bisa menggenggam tanganmu lagi. Aku berteriak
memanggilmu, tapi kau tidak mendengarnya. Aku telah lelah.
Kini aku terdiam
sendiri, masih berada dalam rembulan yang tanpa cahaya. Malam kini telah
berlalu, dan kulihat didepanku cahaya
itu telah berpindah berganti menjadi siang. Aku masih melihatmu disini, tapi
kau tak tak bisa melihatku. Tidak ada cahaya rembulan disini dan kau tak bisa
merasakan kehangatannya seperti kau merasakan kehadiran diriku.
Matahari
tersenyum menyambut wajah manismu. Kau masih tetap berjalan dalam kehidupan
menelusuri jalanan lurus dan kadang berbelok. Sedangkan aku? Aku telah terhenti di
ujung jalan. Dirimu yang ku cintai, aku
hanya dapat melihatmu tanpa membelai lembutnya tanganmu. Walau kau kini telah
berada di peraduan yang lain. Simpanlah cahaya rembulan yang ku kirimkan
untukmu, sebagai bukti cintaku padamu. Tapi, aku selalu berharap setiap malam
kau berkenan untuk sejenak melihat ke peraduan langit. Disana kau akan
menemukan rembulan, sekali lagi tersenyumlah saat kau melihatnya, karena aku
pun disini tersenyum melihatmu. Sampai waktunya tiba, aku akan selalu setia
menyinari malammu.
Rembulan
menyinari seluruh dunia dan malammu, tapi kali ini aku akan pergi ketempat
darimana asalku. Untukmu, suatu hari mungkin kita akan bertemu disana. Kita
akan mengulang kembali cerita yang pernah terhenti. Teruskanlah perjalananmu
bersama rembulan yang pernah kuberi,
ingatlah saat malam datang dan kau lihat rembulan yang bersinar terang itulah
aku.
kakak cerpen karangan kakak sangat bagus,,kakak penulis terkenal kah?
BalasHapus